DAGING GOSONG

Semangat Senin. 

Setiap hari aku selalu bersemangat.

Apalagi ini hari senin. Memulai hari pertama setelah weekend. 

Ku mulai hari ini dengan bangun pagi, sholat subuh, mandi, kemudian menyiapkan perlengkapan suami untuk kerja beserta sarapan pagi. Dengan menu nasi goreng dan "chicken nugget".

Setelah rutinitas pagi selesai. Mengantar suami di depan pintu rumah. Aku menjalankan aktifitasku yang lain mencuci baju dan memasak daging rendang ala mama mertuaku. 

Dengan semangat 45 aku memotong daging menjadi kecil-kecil. Kemudian menyiapan bumbu halus. Memanaskan minyak kemudian memasukan bumbu halus menambahkan bawang bombay menambahkan air dan memasukan seperempat daging sapi. Murah bahkan garam dan gula kecap manis dan sedikit saus tiram. YUMMY ini merupakan masakan terenak buatan ku. 

Kemudian aku aku teringat dengan cucianku yang sudah terendam molto. Ku kecilkan api kompor kemudia. Kujemurlah berapa pakaian yang ku cuci tadi. 

Setelah selesai aku pun mengecek wajan yang berisi semur daging tadi. Taraaa makanannya yang spesial untuk hari ini telah berubah menjadi coklat agak hitam. Undercook lebih tepatnya gosong. 

Kumatikan kompor kuambil beberapa bagian daging yang masih bagus. Murah dan wajan yang gosong. 

Kemudian meredakan badan inhale... Exhale.."Ok besok beli lagi daging. Masak dengan bumbu yang sama. Semoga besok bisa masak lebih baik lagi. Nggak boleh di tinggal." Tuturku dalam hati. 

Dalam perjalanan hidup kadang saya  telah merencanakan sesuatu sebaik mungkin. Seperti akan memasak daging semur tadi. Persiapan yang baik. Proses yang di lewati pun sudah benar. Namun diakhir saya lupa kurang fokus dan teledor. Dan hasil akhirnya daging gosong. Terimakasih telah mengingatkanku untuk lebih baik lagi ya Rabb. 

Suara Adzan Dzuhur berkumandang. Aku pun bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat Dzuhur. Kemudian menikmati daging yang masih bisa kusantap.

SRAGEN, 14 Desember 2015